Kinerja DPRD Kotabaru Dituding Kurang Profesional - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Kamis, 27 November 2014

    Kinerja DPRD Kotabaru Dituding Kurang Profesional




    Bidik Kalsel -
    Karena tak ada kabar kejelasan, perwakilan nelayan Kabupaten Kotabaru mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Kotabaru, Kamis,(27/11/14).

    Para perwakilan nelayan meminta ketegasan anggota DPRD Kotabaru, kapan diadakannya rapat dengar pendapat antara perwakilan nelayan dengan Dinas Kelautan Perikanan dan Dinas Koperasi Kotabaru, PT.AKR serta pengelola SPDN PPI.

    Permintaan ketegasan itu mereka sampaikan, karena sebelumnya direncanakan digelar oleh DPRD Kotabaru pada Tanggal 26 atau 27 Nopember 2014, namun hingga tiba masa yang direncanakan rapat dengar pendapat belum bisa dilaksanakan oleh DPRD.

    Sekitar 10 orang perwakilan nelayan dari berbagai desa se Kabupaten Kotabaru yang sebelumnya mengadakan unjukrasa karena tidak mendapatkan jatah BBM Solar, diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kotabaru, M.Arif,SH.
    Menurut Wakil Ketua DPRD,dirinya tidak mengetahui sudah sejauh mana penyelesaian permasalahan tersebut, karena ditangani oleh Bagian Komisi II DPRD.

    "Saat ini saya sendiri tidak tahu sejauh mana perkembangannya, karena masih ditangani oleh Komisi II," ujarnya.

    Sementara Wakil Komisi II, H Suhartono yang datang belakangan dipertemuan itu menyampaikan, pertemuan hari ini belum bisa dilaksanakan karena masih mengumpulkan bahan untuk dibawa dalam rapat. Selain itu lagi, jadwal kegiatan DPRD yang sudah tersusun belum memungkinkan untuk melaksanakan pertemuan.

    Salah seorang perwakilan nelayan, Hardiyandi SH menuding kinerja para anggota dewan yang terhormat (Komisi II) tersebut, kurang aspiratif dan tidak profesional.

    "Masa setelah sekian hari direncanakan, baru hari ini akan memulai pengumpulan bahan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Seolah aksi unjukrasa yang dilakukan oleh nelayan kemaren tak dianggap, hingga permasalahannya tak begitu diperhatikan," ungkapnya kesal.

    Desakan perwakilan nelayan itu bukan tanpa alasan, saat ini , nelayan sudah tidak bisa mendapatkan BBM dari SPDN PPI. Bila hendak turun kelaut, nelayan terpaksa menggunakan BBM jenis minyak tanah.

    "Kami terpaksa menggunakan minyak tanah untuk kelaut, kalau kami terus menggunakan minyak tanah, maka akan ada peralatan bagian mesin yang rusak, dan itu akan menambah kesulitan lagi," ungkap seorang perwakilan nelayan lainnya.

    Diakhir pertemuan, disepakati jadwal pertemuan akan digelar pada Tanggal 6 Desember 2014 mendatang, dan itu  disambut baik oleh para perwakilan nelayan.(Dody/M12)










    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda