Belum Rampung, Proyek Milyaran Rupiah Ambruk - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Jumat, 19 Desember 2014

    Belum Rampung, Proyek Milyaran Rupiah Ambruk

    Bidik Kalsel) -
    Belum sempat rampung, proyek pembangunan sarana Hutan Wisata Meranti Putih di Desa Sebelimbingan Kecamatan Pulau Utara Kabupaten Kotabaru, ambruk diterjang angin kencang, Rabu (17/12/14).

    Ambruknya bangunan sarana Pengembangan dan Pengelolaan Hutan Wisata Meranti Putih Dinas Kehutanan Kotabaru tersebut, diduga karena bahan materialnya tidak sesuai spek dan berkualitas rendah, hingga begitu terkena terpaan angin yang cukup kencang langsung roboh.

    Menurut keterangan dari salah seorang pekerja bangunan disana, Herman mengaku, dirinya hanya meneruskan pekerjaan para pekerja yang terdahulu. Sebelumnya proyek tersebut dilaksanakan oleh kontraktor dari Banjarmasin.

    "Kami orang sini mas, cuma melanjutkan saja. Sebelumnya dikerjakan oleh kontraktor dari Banjarmasin," ujarnya.
    Lebih lanjut diungkapnya, bahan material dan pengerjaan bangunan tersebut tidak sesuai, karena bangunan sebesar itu harus menggunakan besi agak besar yang sesuai ukuran standar bangunan.

    "Dari bentuknya seperti bangunan aula pertemuan, tapi sayangnya menggunakan besi yang agak kecil, karena tinggi bangunannya 6 meter jadi tiangnya tidak kuat menahan beban, hingga begitu ada angin kencang, bangunan langsung roboh," jelasnya.

    Untungnya saat terjadi angin kencang dan menyebabkan bangunan tersebut roboh, para pekerja sedang istirahat makan siang, hingga tidak ada menimbulkan korban jiwa.

    Sementara Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru, Ir. Rurien Srihardjanti, MM, saat dikonfirmasi media, Kamis (18/12/14), mengakui pekerjaan sarana prasarana memang belum selesai, sesuai kontrak selesai Tanggal 22 Desember 2014 ini.

    "Anggarannya sekitar Rp 4 milyar, sedangkan pekerjaannya berupa pembuatan jalan, warehouse, aula, dan 3 cottage," sebutnya.
    Dilanjutkan Rurien, belum selesainya pengerjaan sarana prasarana tersebut, karena waktu pengerjaan masih berjalan dan belum habis masa kontraknya.

    "Bila belum selesai sesuai waktu kontrak, kita terapkan sesuai aturan," ujarnya

    Pantauan media dilapangan, bukan hanya bangunannya saja yang kurang kualitasnya, namun pembuatan pagar dan jalanannya pun juga masih diragukan, sebab pagarnya menggunakan tiang besi yang tipis, dan jalanannya kurang batu split serta koral, hingga saat hujan takkan bisa dilalui kendaraan biasa.(San/M12)













    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda