Bidik Kalsel -
Kegiatan pembuatan Jalan Hauling oleh PT.BCS, PT.KM dan PT.IMBR yang mengakibatkan tertutupnya aliran Sungai Dungun RT 04 Desa Sarakaman Kecamatan Pulau Sebuku Kotabaru, dikecam warga setempat.
Seorang warga, Muliadi menjelaskan, sungai yang lebarnya hampir 20 meter dan memiliki panjang sekitar 500 meter tersebut, adalah urat nadi transportasi air bagi keperluan masyarakat berkegiatan sehari hari, baik perahu penangkap ikan maupun untuk kapal taksi.
"Akibat penutupan sungai itu, kami sangat terganggu saat beristirahat malam hari dengan suara bising dan polusi getaran aktivitas pembuatan jalan hauling itu, juga aktivitas sehari hari pun terhambat," ujarnya.
Diakuinya, memang ada ganti rugi lahan sebagian warga yang tak kuat lagi bertahan, karena takut dan bising sebab terlalu dekat dengan lokasi tambang, namun masih bersisa 10 Kepala Keluarga yang bertahan karena belum menemui kesepakatan harga pembebasan lahannya dari pihak perusahaan.
"Kami berharap kepada pihak perusahaan, jikaa belum menemui kesepakatan harga, tolong akses sungai yang tertutup itu dibuka kembali, sehingga aktivitas kami tidak terganggu," pinta Muliadi.
Menurut Muliadi, bertahannya beberapa warga tersebut karena belum adanya kecocokan harga pembebasan lahan dan rumah mereka.
"Tolong semua aset-aset kami dihitung, baik rumah, lahan dan tanaman kebunnya dengan sesuai, karena sebelum perusahaan mengganti rugi dengan harga yang pantas, kami tidak akan meninggalkan pemukiman," pungkasnya.(Hasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.