Kotabaru -
Proyek peningkatan kualitas pemukiman kumuh kawasan Desa Digahayu dan Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Citra Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman dan Penataan Bangunan Kalimantan Selatan, belum diserah-terimakan sudah mengalami kerusakan.
Dari penjelasan Kepala Dinas Cipta Karya dan Pemukiman Kotabaru, sebagai yang ikut mengawasi proyek tersebut mengatakan, proyek dengan nilai anggaran Rp.10 Miliar itu bertempat di Desa Dirgahayu dan Desa Rampa.
"Di Desa Dirgahayu ada sekitar 3 ruas jalan berbentuk paving, dan di Desa Rampa berupa jalan gang semen," jelasnya.
Sementara pantauan dilapangan, di RT 17 Jalan Minapuri sudah mengalami kerusakan dibagian tengahnya.
Menurut warga sekitar, Lilis mengungkapkan penyebab rusaknya jalan tersebut akibat truk mengangkut material semen yang melintas.
Ia mengaku sempat protes agar truk pengangkut material semen itu tidak melintas disitu, namun pihak kontraktor beralasan hanya lewat jalan RT 17 itu saja bisa dilewati truk pengangkut material.
Sementara warga lainnya, Malani mengatakan, proyek jalan tersebut sudah selesai dikerjakan, namun karena dilintasi oleh truk pengangkut material hingga rusak, sebab belum terlalu kering dan padat.
"Selain belum padat dan dilintasi truk material, tidak adanya semen pelapis bagian luar pengunci pondasi paving juga adalah penyebabnya," ungkap Erwin, warga lainnya.
Sungguh ironis, proyek yang dikerjakan oleh PT Karya Jaya Utama Mandiri dengan anggaran milyaran rupiah tersebut sudah rusak sebelum diserah-terimakan. (Wan)
Proyek peningkatan kualitas pemukiman kumuh kawasan Desa Digahayu dan Desa Rampa Kecamatan Pulau Laut Utara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Citra Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Pemukiman dan Penataan Bangunan Kalimantan Selatan, belum diserah-terimakan sudah mengalami kerusakan.
Dari penjelasan Kepala Dinas Cipta Karya dan Pemukiman Kotabaru, sebagai yang ikut mengawasi proyek tersebut mengatakan, proyek dengan nilai anggaran Rp.10 Miliar itu bertempat di Desa Dirgahayu dan Desa Rampa.
"Di Desa Dirgahayu ada sekitar 3 ruas jalan berbentuk paving, dan di Desa Rampa berupa jalan gang semen," jelasnya.
Sementara pantauan dilapangan, di RT 17 Jalan Minapuri sudah mengalami kerusakan dibagian tengahnya.
Menurut warga sekitar, Lilis mengungkapkan penyebab rusaknya jalan tersebut akibat truk mengangkut material semen yang melintas.
Ia mengaku sempat protes agar truk pengangkut material semen itu tidak melintas disitu, namun pihak kontraktor beralasan hanya lewat jalan RT 17 itu saja bisa dilewati truk pengangkut material.
Sementara warga lainnya, Malani mengatakan, proyek jalan tersebut sudah selesai dikerjakan, namun karena dilintasi oleh truk pengangkut material hingga rusak, sebab belum terlalu kering dan padat.
"Selain belum padat dan dilintasi truk material, tidak adanya semen pelapis bagian luar pengunci pondasi paving juga adalah penyebabnya," ungkap Erwin, warga lainnya.
Sungguh ironis, proyek yang dikerjakan oleh PT Karya Jaya Utama Mandiri dengan anggaran milyaran rupiah tersebut sudah rusak sebelum diserah-terimakan. (Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.