Warga Cuma Jadi Penonton, Perusahaan Tolak Kerjasama - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Jumat, 22 Januari 2016

    Warga Cuma Jadi Penonton, Perusahaan Tolak Kerjasama

    Kotabaru -
    Keinginan Upli Jon Anwar,ST, warga Desa Karang Liwar Kecamatan Kelumpang Hulu untuk bekerjasama dibidang angkutan TBS pada Bukit Kapur Estate (PT Smart Tbk) sepertinya tak direspon oleh pihak perusahaan.

    Surat permohonan yang dilayangkannya pada Tanggal 03 Agustus 2015 lalu, tak pernah mendapat tanggapan dari pihak Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Kapur.

    Tanggal 21 Januari 2016, dilakukan rapat di aula Kantor Camat Kelumpang Hulu dengan dihadiri oleh Camat, Kapolsek, Danramil Kelumpang Hulu, Pjs Kepala Desa Karang Liwar, Perwakilan Perkebunan Bukit Kapur dan masyarakat Desa Karang Liwar.

    Pertemuan digelar untuk membahas mengenai permohonan warga terkait kerjasama angkutan TBS, namun sayangnya tidak membuahkan hasil yang memuaskan, dengan alasan management Bukit Kapur Estate, kontraktor angkutan TBS lain tidak hadir, hingga akhirnya pertemuan akan digelar kembali pada Tanggal 01 Pebruari 2016 dengan agenda menghadirkan kontraktor angkutan TBS lainya.
    Kepada media, Upli Jon Anwar,ST menyampaikan, pihaknya hanya meminta pekerjaan, karena lahan yang digunakan Perkebunan Bukit Kapur untuk perkebunan kelapa sawit juga terdapat lahan leluhur mereka sekitar 46 hektar, dan mereka adalah penduduk asli setempat, Kamis (21/01/16).

    "Kami merasa kecewa, karena hanya menjadi penonton saja. Pihak perusahaan saling lempar permasalahan, padahal jelas yang berwenang adalah Managemen BKPE untuk memberikan SPK, bukan kontraktornya, ini malah saling lempar kewenangan," ungkap Upli dengan nada kecewa.

    Sementara Camat Kelumpang Hulu,H Saderi Spd kepada media menyampaikan, pihak Muspika diminta oleh Pihak PT SMART Tbk hanya untuk mengakoomodir tuntutan warga Karang Liwar dan memfasilitasi agar kedua belah pihak ada titik temu serta kesepakatan bersama.

    Ketika di konfirmasi media di kantornya, Manager Perkebunan Bukit Kapur sedang tidak berada di tempat. Konfirmasi melalui sms, Sabirin selaku Asisten Kepala menyebut, "mohon maaf, aku tidak mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan, karena ada pimpinan atas lagi".

    Terkait hal tersebut, Ketua LSM Rakyat Peduli Borneo, Johansyah menyayangkan keberadaan perusahaan yang diharap oleh warga sekitar bisa memberikan angin segar dan harapan baru, memberdayakan tenaga lokal, menggandeng dan saling kerjasama untuk saling memberikan keuntungan dan meningkatkan ekonomi bersama, kini diduga lebih peduli pada pihak luar dan membuat warga sekitar sebagai penonton abadi. (Han)






    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda