Jakarta -
Ditengah persaingan kerajinan daerah dalam ajang pameran Dekranas di Gedung Smesco Jakarta, akhirnya tenun Pagatan yang diikut dalam promosi tesebut telah mendapat kunjungan yang luar biasa dari daerah lain.
Tidak saja dari berbagai propinsi di luar Kalimantan Selatan seperti Pulau Jawa dan Sumatera. Salah satu pengunjung yang datang dari propinsi terjauh, Papua turut menyukai tenun ciri khas masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebut saja Ambena Mardenio, saat dia masuk ke stand Pameran Dekranasda Kalimantan Selatan langsung dilayani Ketua Dharma Wanita Tanbu, Hj. Julianti Jairina Said, seraya mengarahkan motiv Tenun yang mau dipilih.
Tak berapa lama memilih, orang Papua itu langsung membeli 2 buah lembar tenun yang terpampang di antara kerajinan lokal lainnya.
"Saya tertarik dengan tenun Pagatan. Alasannya karena motif dan warnanya lebih unik dibandingkan motif tenun yang lainnya. sedangkan kami hanya punya kerajinan yang bernama Noken salah satu kerajinan yang terbuat dari kulit kayu untuk dijadikan baju," kata Ambena.
Selain orang Papua, Tenun Pagatan juga dibeli wakil ketua TP PKK Kabupaten Banjar Nur Gita Tyas Saidi Mansur sebanyak 2 pasang.
Sementara itu, Tenun Pagatan yang di promosikan melalui pameran Dekranas yang digelar selama 4 hari terdiri dari berbagai motif Salur Bintang, motif Kapal dan motif Gigi Haruan serta motif Gelombang.
Harga yang dijual pun bervariasi, berkisar dari harga 200 ribu hingga 800 ribu rupiah. Selain kain tenun, dalam pameran itu juga dijual produk tas dan tempat tissu maupun variasi gelas yang semuanya bercorak tenun Pagatan. (M12/hum)
Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali
Rabu, 18 Mei 2016
Diajang Pameran Dekranas, Kain Tenun Pagatan Diminati Orang Papua
Tags
# Nasional
Copy Link dan Bagikan
the Bidik Kalsel
Nasional
Tags:
Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bidik Kalsel
Dikelola oleh PT Sebanti Digital Media, home base di Batulicin Tanah Bumbu Kalsel, pertama kali launching pada 2013 melalui URL www.bidikkalsel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.