Satu Satunya di Kalsel, Tanbu Penerima Dokumen Kajian Resiko Bencana - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Kamis, 06 Februari 2020

    Satu Satunya di Kalsel, Tanbu Penerima Dokumen Kajian Resiko Bencana

    Tanah Bumbu – Bupati Tanah Bumbu H Sudian Noor menerima Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gedung Graha BNPB Jakarta Timur, (05/01/2020).

    Dokumen tersebut langsung diserahkan Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Wisnu Wijaya. Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu) merupakan satu – satunya Kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menerima dokumen KRB tersebut.

    Dokumen Kajian Risiko Bencana adalah sebuah dokumen penting yang memuat mekanisme terpadu untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap resiko bencana suatu daerah dengan menganalisis tingkat ancaman, tingkat kerugian dan kapasitas daerah.

    Dalam keterangannya Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Tanbu, Eryanto Rais menyampaikan dokemen tersebut nantinya akan disampaikan kepada seluruh instansi terkait di Tanbu, bahwa dokumen tersebut bisa dijadikan acuan dalam proyek-proyek pembangunan di Kab Tanbu.

    "Dokumen yang merupakan album peta ini akan disosialisasikan kepada seluruh SKPD terkait, dalam hal pengurusan perizinan atau pelaporan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga Dokumen KRB tersebut sangat membantu dalam menurunkan indeks bencana di Kabupaten Tanbu," Kata Eryanto.

    Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Wisnu Wijaya dalam sambutannya menyampaikan di masa tehnologi yang sangat canggih seperti sekarang, pencegahan bencana harusnya mampu dilakukan dengan lebih baik.

    "Hendaknya kita sudah memahami resiko bencana ditempat kita itu seperti apa, sehingga mudah bagi kita untuk melakukan pencegahan terhadap bencana tersebut, sekurangnya mampu menghindari resiko yang akan menimbulkan dampak yang besar," sebutnya. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda