Bantah Terkontaminasi Politik, Sobari : Penggratisan Air PDAM Atas Intruksi Bupati - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Jumat, 18 September 2020

    Bantah Terkontaminasi Politik, Sobari : Penggratisan Air PDAM Atas Intruksi Bupati

    Tanah Bumbu -
    Jika ada yang menyebut saya yang memohon kepada Pemda untuk menggratiskan air bersih PDAM, itu salah besar, karena saya tak ada terlibat atau berkaitan dengan politik.

    Hal ini dikatakan Direktur PDAM Bersujud Tanah Bumbu, Ahmad Sobari BE, Jum'at (18/09/20) terkait adanya penggratisan tagihan air bersih terhadap Pelanggan Golongan Rumah Tangga 1A dan Tempat Ibadah.

    "Jangan dikait kaitkan hal ini dengan adanya Pilkada, dan saya diikutsertakan. Saya hanya bawahan, dan itu adalah atas Intruksi Bupati," tandasnya.

    Sebenarnya jelas Sobari, wacana untuk menggratiskan para pelanggan pengguna air bersih ini sudah pernah ada, namun saat itu direncanakan akan menggunakan Dana APBD.

    "Saat itu, setelah dilakukan perhitungan berapa anggaran Dana APBD yang bakal mensubsidi pelanggan sangat besar, hingga Pemda membatalkannya, dan lebih memfokuskan kepada program pemasangan PDAM gratis," ungkap Sobari.

    Hanya saja sambungnya, adanya pembebasan tagihan pelanggan air bersih ini disaat suasana menjelang Pilkada, hingga banyak opini yang berkembang ke arah politik, meskipun dasarnya untuk membantu meringankan warga yang terdampak Covid 19. Namun saya berharap, dengan adanya pembebasan tagihan pengguna air bersih ini, tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi warga yang bukan pelanggan PDAM.

    "Ada beberapa media yang mempertanyakan, kenapa harus menggunakan anggaran PDAM, bukan anggaran Covid 19 Pemkab. Silakan tanyakan langsung ke Bupati, saya hanya bawahan yang siap menerima perintah," imbuhnya.

    Dikatakan Sobari, kalau bicara masalah rugi, di PDAM itu tidak ada yang gratis. Air keruh saja harus bayar listrik dan karyawan. Untung saja yang dibebaskan tagihannya hanya sekitar 2 persen dari pelanggan keseluruhan, yakni sekitar 600 pelanggan, yang berimbas kurangnya pemasukan sekitar Rp. 70 juta perbulannya. (M12)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda