Diundang DPRD Hearing, Perusda BJU Mengaku Terkendala Permodalan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Senin, 19 Juli 2021

    Diundang DPRD Hearing, Perusda BJU Mengaku Terkendala Permodalan

    Tanah Bumbu -
    Dipimpin Andi Erwin Prasetya, Rapat Kerja Gabungan Komisi DPRD Tanah Bumbu dilaksanakan diruang rapat komisi DPRD Tanbu, Senin (19/07/21).

    Dihadiri Pimpinan Perusda BJU dan staf, Kabag Ekonomi dan staf serta Kabag Hukum dan staf juga para Anggota Dewan, rapat mengupas permasalahan yang dihadapi oleh Perusda Batulicin Jaya Utama (BJU).

    Menurut Plt Direktur Perusda BJU, Syamsul Alam mengatakan, saat dirinya menerima mandat sebagai pucuk pimpinan Perusahaan milik Daerah Kabupaten Tanah Bumbu ini, kondisi perusahaan sedang tidak stabil dan morat marit akibat pengelolaan yang kurang optimal oleh manajemen terdahulu.

    "Untuk program kerja tahun 2021 ini, tak jauh berbeda dari program kerja terdahulu. Hanya saja saat ini kami sedang melakukan penajaman penajaman program, hingga bukan hanya sekedar diatas kertas saja namun lebih kepada pelaksanaannya," ungkap Syamsul Alam.

    Intinya sambung Syamsul Alam, kami di BJU saat ini sangat gigih memperbaiki sistem administrasi, karena saat menerima amanah ini banyak memang kekurangan kekurangan yang sangat perlu diperbaiki.

    "Untuk rencana kerja kedepan, kami mempunyai 2 program, yaitu Bidang Jasa dan Marketing yang sedang dilakukan penajaman program. Kami sudah berusaha melakukan kerjasama dengan pihak lain dan bahkan melakukan MoU, namun hal ini tidak bisa kami tindaklanjuti, karena kami terkendala dari segi permodalan," papar Syamsul Alam.

    Selain masalah permodalan sebut Syamsul Alam lagi, Perusda BJU juga terkendala pada status, yakni bukan Perusahaan Terbatas (PT), hingga sulit untuk berkembang dan melakukan kontrak kontrak kerjasama dengan pihak perusahaan.

    Menanggapi apa yang disampaikan oleh Plt Direktur Perusda BJU tersebut, Kepala Bagian Ekonomi Setretariat Tanah Bumbu, Didi Ali Hamidi mengatakan pihaknya telah mengusulkan agar Perusda BJU membangun pangkalan minyak mini (Pertashop) ditiap kecamatan jauh dari jangkauan SPBU.

    "Anggarannya cukup murah, hanya sekitar Rp 270 juta an tiap unitnya. Namun ya itu tadi, kondisi keuangan Perusda BJU tak memungkin juga," ucapnya.

    Terkait kendala dana yang dipaparkan oleh Plt Perusda BJU, Samsisar menyarankan jika nanti ada pengajuan penyertaan modal untuk Perusda BJU, jangan tanggung tanggung.

    "Bila ingin memberikan penyertaan modal, jangan sedikit dan tanggung tanggung. Karena jika sedikit, maka peluang usaha untuk berkembang sangat tipis. Saya kuatir dananya habis di administrasi dan bayar gaji karyawan saja," ungkapnya.

    Hal senada juga dikatakan oleh Said Umar Alydrus. Dirinya sangat setuju jika ingin memberikan penyertaan modal jangan tanggung tanggung, agar Perusda BJU bisa leluasa dan bebas mengembangkan modal tersebut, bukannya habis hanya untuk operasional, adminstrasi dan bayar gaji karyawan.

    Rapat kemudian ditutup dengan kesimpulan akan dilakukan Raperda pengajuan penyertaan modal, dan DPRD Tanbu meminta program kerja apa saja yang perlu dipertajam hingga diketahui berapa modal yang diperlukan nantinya.

    Turut hadir dalam rapat ; HM. Haris Fadiillah, Hj. Ernawati, Hj. Darwati dan Harmanudin. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda