Sambung Lidah Warga, Perempuan Ini Pertanyakan Belum Adanya Arus Listrik di Pawaluhan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 22 September 2021

    Sambung Lidah Warga, Perempuan Ini Pertanyakan Belum Adanya Arus Listrik di Pawaluhan

    Tanah Bumbu -
    Suci Yayu Inderayani, perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan ini dengan lantangnya mempertanyakan kendala belum mengalirnya arus listrik pada jaringan yang berada di Kampung Pawaluhan Desa Guntung Kecamatan Teluk Kepayang.

    Hal ini dia sampaikan pada Rapat Kerja Gabungan antara pihak DPRD Tanbu, Dishub, Disperkimtan dan PLN Rayon Batulicin, Senin (20/09/21), diruang rapat Komisi Kantor DPRD Tanah Bumbu.

    "Selama 2 tahun warga disana tidak terlayani arus listrik, padahal tiang dan jaringan kabelnya sudah terpasang, bahkan KwH meter pun sudah terpasang dirumah, namun tidak juga tersambung. Apa yang menjadi kendala, hingga tidak bisa terlayani," tandasnya.

    Menurut Suci, pihak desa sudah pernah menanyakan hal ini kepada pihak PLN yang ada di Kusan Hulu, bahkan sudah pula bersurat kepada PLN Batulicin, namun tetap juga tak ada kesimpulan.

    Menanggapi apa yang disampaikan Anggota DPRD ini, Rabu (22/09/21), Plh Manager Rayon Batulicin, Mamat saat ditemui di Kantor PLN Rayon Batulicin mengatakan dirinya belum bisa memberikan jawaban pasti, karena dirinya baru menjabat dan Manager sedang Isolasi Mandiri.

    "Yang jelas, apa yang dipertanyakan oleh Anggota Dewan tersebut, sudah saya sampaikan kepada Manager dan Bagian Tekhnik. Untuk pastinya kita terpaksa harus menunggu tinjau ulang dilapangan, apa kendala yang membuat hingga belum bisa dialirkan arus listrik disana," ungkapnya.

    Namun yang saya tahu sambungnya, ada permasalahan antara warga dengan pihak perusahaan disana. Karena jalur listrik menuju pemukiman warga melewati areal perkebunan, hingga perlu dilakukan duduk bersama membahas solusinya. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda