Tanamkan Nilai Karakter Positif Usia Dini, Dispersip Tanbu Gelar Story Telling - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah


    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Jumat, 23 Mei 2025

    Tanamkan Nilai Karakter Positif Usia Dini, Dispersip Tanbu Gelar Story Telling

    Tanah Bumbu -
    Tanah Bumbu -
    Berlangsung dari tanggal 20 hingga 21 Mei 2025 di TK Kartini Simpang Empat dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Simpang Empat, Dispersip Ranbu menggelar kegiatan Story Telling atau mendongeng bagi anak usia dini.

    Kegiatan yang dilaksanakan sesuai arahan Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif ini diikuti oleh 89 siswa dari TK Kartini dan 80 siswa dari TK Aisyiyah Bustanul Atfal.

    Bupati Andi Rudi Latif mendorong Pengembangan Perpustakaan dan Kegemaran Membaca (P2KM) guna memperkuat karakter anak sejak dini.

    Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tanah Bumbu, Yulia Ramadani, storytelling ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter positif kepada anak-anak sejak usia dini. Seperti kejujuran, keberanian, dan kepedulian.

    “Melalui dongeng, anak-anak belajar memahami makna kebaikan dengan cara yang menyenangkan. Ini bagian dari upaya kami untuk menumbuhkan minat baca dan memperkuat karakter mereka,” ujar Yulia Ramadani.

    Trialias Nurika Evi dari Kampung Dongeng Tanah Bumbu menjadi pendongeng utama dalam kegiatan ini. Dengan gaya bercerita yang ekspresif dan menarik, Trialias berhasil menciptakan suasana ceria dan interaktif. Membuat anak-anak larut dalam cerita penuh pesan moral.

    Sekretaris Dispersip Tanbu, Muhammad Saleh, menambahkan bahwa pihaknya akan terus menggelar kegiatan serupa di berbagai PAUD dan TK lainnya, guna membentuk generasi yang literat dan berakhlak mulia.

    Program ini mendapat apresiasi dari para guru dan orang tua siswa, yang berharap storytelling bisa menjadi agenda rutin, serta menjangkau lebih banyak sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda