Dalam rangka percepatan pengembangan Bandara Gusti Sjamsir Alam, Pemerintah Kabupaten Kotabaru menghadiri rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Rabu (16/07/25).
Rapat strategis yang digelar di Jakarta ini dihadiri langsung oleh Bupati Kotabaru H. Muhammad Rusli, S.Sos, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Khairian Anshari, S.STP, M.Si, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru H. Eka Saprudin, AP, MAP.
Turut hadir pula Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan infrastruktur transportasi udara di wilayah Kalimantan Selatan, termasuk di Kabupaten Kotabaru.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Kotabaru memaparkan progres pengembangan Bandara Gusti Sjamsir Alam. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah menyelesaikan tahapan pembebasan lahan seluas ±78,56 hektar, sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pengembangan Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam.
Selain pembebasan lahan, Pemkab Kotabaru juga telah menyiapkan jalan alternatif sebagai pengganti jalan nasional yang terdampak oleh perluasan bandara. Bahkan, jika memungkinkan, akan dibangun underpass untuk mendukung kelancaran lalu lintas dan operasional bandara ke depan.
“Bandara bukan sekadar infrastruktur, tapi jembatan harapan bagi masyarakat Kotabaru. Dengan dukungan Pemerintah Pusat, kami yakin percepatan pengembangannya akan memberi dampak besar bagi kemajuan daerah. Ini adalah kerja bersama, untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Bupati H. Muhammad Rusli.
Bupati juga menyoroti pentingnya pengembangan layanan penerbangan di Kotabaru, mengingat mahalnya harga tiket pesawat yang saat ini masih didominasi oleh jenis ATR. Ia berharap adanya penerbangan langsung (direct flight) ke kota-kota utama di Indonesia dengan pesawat spesifikasi jet.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pengembangan Bandara Gusti Sjamsir Alam agar dapat didarati pesawat jet, seperti Airbus 320. Saat ini, panjang runway 1.850 meter sebenarnya sudah memungkinkan untuk pesawat sejenis, namun masih diperlukan penguatan struktur landasan dan opsi perpanjangan hingga 2.300–2.600 meter.
Kemenhub juga berencana membantu merealisasikan penerbangan langsung dari Kotabaru dengan memfasilitasi kerja sama bersama maskapai penerbangan, sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan menurunkan harga tiket pesawat bagi masyarakat.
Langkah kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Kementerian Perhubungan ini diharapkan mampu mempercepat realisasi peningkatan fasilitas dan layanan penerbangan, guna mendukung mobilitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi daerah, dan daya saing wilayah secara berkelanjutan. (Lana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.