Gara Gara Kompor Meleduk, 103 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal. - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 02 Juli 2014

    Gara Gara Kompor Meleduk, 103 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal.


    Bidik Kalsel,
    Mungkin karena nama Kabupaten Kotanya adalah Kotabaru, yang identik dengan hal selalu ingin baru, hingga sudah tak terhitung lagi yang namanya kebakaran menimpa warganya.

    Memasuki hari Bulan Ramadhan ke 2, Senin (30/06/14) belasan rumah di Jalan Bima Gang Nurul Islam RT 11 RW 3 Desa Baharu Utara Kabupaten Kotabaru, sekitar jam 11:00 WITa hangus terbakar.

    Sumber api diduga berasal dari kompor minyak tanah milik Abdul Rauf, yang meleduk dan ditinggalkan bepergian ke pasar.

    "Mungkin sebelum meninggalkan rumah, mereka lupa mematikan kompor setelah usai memasak," sebut Surake, Tokoh Masyarakat setempat.
    Dugaan asal api dari kompor meleduk tersebut, dikatakan pula oleh salah seorang kru Tim Tagana Kotabaru, Zamzanie.

    "Diduga, kebakaran bermula karena kompor meleduk dari rumah Abdul Rauf," katanya.

    Menurut Ketua RT 11 Desa Baharu Utara, Syaifuddin menjelaskan, "rumah Abdul Rauf terdiri dari 3 petakan, dan berada persis di tengah, sementara kiri kanannya masih kosong," terangnya.

    Sementara akibat dari kebakaran tersebut, sebanyak 26 Kepala Keluarga atau sekitar 103 jiwa kehilangan tempat tinggal.

    "Sekitar 19 buah rumah habis terbakar. Adapun yang 5 rumah lagi, dirusak dan dirobohkan untuk mengantisipasi kebakaran agar tidak meluas," ujar Syaifuddin lagi.

    Masih menurut Syaifuddin, kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran tersebut berjumlah ratusan juta rupiah, sementara untuk bantuan dari Pemda Kotabaru hingga kini belum ada yang datang, namun Bupati Kotabaru melalui Camat Pulau Laut Utara, Johannoor beserta Kepala Desa Baharu Utara sudah datang menemuinya untuk melakukan pendataan.

    "Melalui Camat Pulau Laut Utara, Bupati Kotabaru mengundang saya ke kediaman setelah sholat tarawih malam ini. Mungkin proses bantuan dan besaran nilainya akan dibicarakan disana," pungkasnya.

    Sementara Tim Pemadam Kebakaran (DAMKAR) BPBD Kotabaru, Herpansyah kepada wartawan mengatakan, "kami bersama seluruh Barisan Sekarelawan Kebakaran (BALAKAR) Saijaan dalam waktu 1 jam sudah bisa menguasai api, hingga tidak meluas ke tempat lain.

    Ditambahkan Herpansyah, setelah kebakaran berhasil dipadamkan, phaknya melakukan pendinginan (masih melakukan penyiraman) untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, memastikan tidak ada api lagi.

    "Untuk memberikan rasa aman, kami masih terus melakukan pendinginan (penyiraman), agar tidak ada lagi titik api yang muncul. Selain itu lagi, kami juga memberikan kesempatan kepada warga apabila ada barang-barang mereka yang masih bisa diambil," jelas Herpansyah.

    Lebih jauh Herpansyah menjelaskan, "dalam proses pendinginan kami juga membantu aparat yang berwenang, mengamankan TKP pertama pemicu kebakaran.

    "Misalkan aparat hendak mengambil barang bukti dalam proses penyelidikan penyebab kebakaran," pungkasnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebaran tersebut, cuma seorang nenek yang trauma dengan kejadian kebakaran itu.

    "Hanya seorang nenek (mama Ely) yang trauma, dan sudah kami bawa ke RSUD Kotabaru," sebut Apai, anggota Tim Medis dari Dinas Kesehatan Kotabaru. (Wan/MIZ)










    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda