Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, menggelar seminar Bulan Bahasa di Hotel Putri Duyung Pagatan, Selasa (4/11/14) kemarin.
Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Tanbu, Darmiadi,MAP saat membacakan sambutan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming, acara ini bertujuan dalam rangka mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam Ikrar Sumpah Pemuda, sebagaimana Bahasa Indonesia telah termakna dalam ikrar tersebut.
Bahasa Indonesia merupakan alat Pemersatu Bangsa yang bernaung dibawah landasan Kebhinekaan Tunggal Ika. Selain itu, Bulan Bahasa Indonesia dapat dikembangkan sebagai Bahasa Persatuan, sehinga bahasa tersebut dapat di terima sebagai bahasa persatuan.
Ia menambahkan, dalam kehidupan sosial bermasyarakat, kita tentu sering menemui suku, bahasa, adat istiadat dan agama yang berbeda.Justru dengan perbedaan tersebut terdapat juga perbedaan bahasa, melalui pemahaman bahasa indonesia lebih jauh hubungan perbedaan suku dapat di integrasikan dengan penggunaan Bahasa Indonesia.
"Melalui kegiatan ini, Pemerintah Daerah berharap kepada masyarakat untuk lebih jauh meningkatkan pemahaman penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, dengan demikian masyarakat dapat membangun komunikasi atas keanekaragaman dan perbedaan budaya yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Narasumber dari Kesbangpol Provinsi Kalimantan Selatan, Dra.Pudji Astuti.MM. Menurutnya, pemahaman lebih jauh terhadap Bahasa Indonesia akan menciptakan kerukunan sesama Bangsa Indonesia.
"Yang lebih prioritas lagi, yakni kerukunan antar umat beragama, dimana kerukunan agama di ajarkan dalam pemahaman Pancasila. Dalam Pancasila sudah dijabarkan pada sila ke satu tentang berketuhanan yang Maha Esa, hal ini dimaknai dalam pemahaman secara universal pada seluruh agama yang berdiri di negara kita, tentunya di integrasikan dengan sila ke 3 yang memperkuat kerukunan dalam kerangka Persatuan Indonesia," jelasnya.
Sementara itu,penggunaan Bahasa Indonesia dengan sempurna dipaparkan juga oleh Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan Hukum, Ir.Mariani. Menurutnya, dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dengan benar, diperlukan pemahaman tentang estetika sebuah bahasa, baik penggunaan kalimat aktif maupun kalimat pasif.
"Selain itu, penyampaian sebuah bahasa, kita harus mencermati tentang apa yang disampaikan, jika menggunakan pesan dalam sebuah bahasa hindarilah kalimat yang bertele-tele ataupun mubajir, tentukan kalimat yang efektif hingga pesan yang disampaikan dapat di mengerti dan di pahami," pungkasnya.(Winhum)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.