Sambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Koramil Satui Gelar Pameran Batu Akik

Tanah Bumbu -
Dalam rangka memperingati Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-70 (17 Agustus 1945 - 2015), Koramil Satui menggelar Pameran Batu Akik.

Selain diikuti oleh warga Kecamatan Satui, Pameran Batu Akik tersebut juga diikuti oleh warga dari Kecamatan lain di Tanah Bumbu, dan bahkan adapula yang dari luar Kabupaten Tanah Bumbu.

Sedangkan batu akik yang ditampilkan dari berbagai ukuran dan jenis. Dari yang sudah diolah dan siap pakai, juga masih berupa bongkahan yang berasal dari dalam dan luar Kalimantan.

Panitia Pelaksana Pameran, Danramil Satui 1022-04 Kapten Aries PH kepada media mengatakan, digelarnya Pameran Batu Akik tersebut adalah dalam rangka memperingati Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 70.

"Dengan adanya pameran ini, diharapkan para warga dapat mengenal jenis batu akik yang sedang trend, karena dengan tingginya minat pembeli, maka tak menutup kemungkinan harga batu akik akan tinggi, dan para pengrajin batu pun semakin berkembang kedepannya," ujar Kapten Haris, Senin (10/08/15).

Pantauan kru media dilokasi pameran, selain batu akik jenis Junjung Drajat, Yakut dan Merah Delima, yang paling banyak diminati oleh para pengunjung dalam pameran tersebut adalah batu Red Borneo Kalimantan dan Batu Khatulistiwa Puruk Cahu Kalteng.

Adapun untuk harga batu akik yang dipatok oleh para pemiliknya pun bervariasi pula, semisal batu Red Borneo ada yang seharga Rp 15 juta, atau batu Merah Delima sebesar telor ayam yang seharga Rp 400 juta, namun banyak pula yang seharga berkisar ratusan ribu rupiah.

Menurut pengrajin batu asal Martapura, Saufi yang ikut dalam stand pameran batu tersebut mengungkapkan, untuk mengolah bongkahan batu menjadi batu akik siap pakai, diperlukan waktu antara 10 hingga 15 menit.

"Lamanya pengolahan tergantung dari kepadatan dan kekerasannya. Salah satu Batu Kalimantan yang agak keras adalah batu dari Puruk Cahu, Batu Khatulistiwa dan Lavender," jelasnya.

Salah seorang pembeli sekaligus Kolektor asal Kalsel, Hendra yang mengaku adalah pencinta batu, sangat senang dengan adanya pameran batu ini. Menurutnya, selain batu-batu asal Kalimantan tidak kalah bersaing, harganya pun tak kalah tinggi dengan batu daerah lain.

"Apabila sudah berada diluar Kalimantan, harga batu ini sangat tinggi dan bernilai, apalagi bila sampai ke Luar Negeri," ucapnya.

Ketua stand pameran batu, Fitri Alwi menjelaskan, dalam beberapa hari ini peserta pameran maupun pengunjung semakin banyak, karena kegiatannya sudah tersebar sampai keluar daerah.

"Pameran ini dibuka sejak Tanggal 06 dan berakhir pada 31 Agustus 2015. Harapan kami, selain menumbuhkan kecintaan pada hasil lokal milik Negeri, pengetahuan didapat dan warga juga mempunyai tambahan penghasilan," terangnya.(Edy S/M12).