Aktivis Perempuan Saijaan Temukan Warga Dibawah Garis Kemiskinan - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Sabtu, 31 Oktober 2015

    Aktivis Perempuan Saijaan Temukan Warga Dibawah Garis Kemiskinan



    Kotabaru -
    Aktivis Perempuan Peduli Saijaan dan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak yang selama ini terus memantau kehidupan warga masyarakat Kotabaru, baru baru tadi menemukan warga Kotabaru yang hidup masih dibawah garis kemiskinan.

    Bagaimana tidak, 2 pentolan organisasi ini, Nurul Alfisah dan Alamaturradiah, SH ketika mengunjungi seorang kakek yang hidupnya sangat memperihatikan di Desa Batuah, Sabtu (31/10/15).

    Kakek bernama Julak Siun (100) tersebut kondisinya tidak bisa melihat, susah beaktivitas, BAB berantakan, hidup di pondok ukuran sekira 2x4 meter. Tanpa keluarga, dan hidup terpisah dari rumah saudara sepupu satu satunya yang dimiliki.

    "Melihat kondisi seperti itu, kami hanya bisa membantu meringankan beban kakek tua itu seadanya dengan memberikan obat-obatan dan makanan. Kami berharap, peran Pemerintah Daerah bisa membantu lebih terhadap kehidupan kakek tersebut. Sementara, kami akan bawakan dokter untuk memeriksa kesehatan kakek itu, karena sudah tidak bisa lagi mengunjungi dokter untuk berobat sendiri," ungkap 2 wanita pegiat sosial ini.‬

    Menurut Alamaturadiah, begitu banyak bantuan-bantuan dari Pemerintah guna meringankan pemenuhan hidup layak kepada warganya, baik yang bersumber dari APBD dan APBN sendiri namun sayangnya masih ada saja warga miskin yang tak tersentuh.‬

    ‪"Sungguh Ironis, ketika melihat Kotabaru yang notabene memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah, tetapi masih ada warga masyarakat kotabaru yang tidak bisa hidup layak. Kami berharap Pemkab Kotabaru lebih jeli dan tepat sasaran dalam memberikan bantuan," ungkap Alamaturradiah‬.

    ‪Selanjutnya, 2 wanita  pegiat sosial ini mengunjungi satu keluarga, Sumiati warga Desa Sigam dengan 7 orang anak yang tinggal digubuk yang jauh dari layak. Kondisi rumah sudah miring, atap dan dinding bocor, tidak ada sanitasi, sedangkan penghasilan suaminya hanya rata-rata Rp 10 ribu perhari.

    "Hidup keluarga ini sangat jauh dari memadai, sangat tidak layak. Kenapa di Desa Sigam yang masih didalam areal Kota Kabupaten ini masih ada warganya yang hidup memprihatinkan seperti ini," ungkap Nurul‬.

    Mirisnya, lokasi rumah warga yang sangat memprihatinkan tersebut tidak jauh dari komplek perumahan 'Irhami Center' milik mantan Bupati Kotabaru.

    "Tak banyak yang bisa kami perbuat, ‪kami hanya bisa membantu sedikit dan berencana akan memperbaiki rumah para keluarga ini, tapi kami masih perlu donator," pungkas Nurul‬.(Red)









    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda