Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus berupaya merintis program pendidikan untuk menjadikan Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional. Salah satu sekolah atau lembaga pendidikan yang saat ini dirintis untuk menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional adalah SMA Negeri 1 di Kecamatan Simpang Empat.
"Dengan Sekolah Adiwiyata, akan melatih para siswa untuk lebih cinta lingkungan," kata Penjabat (Pj) Bupati Tanbu, Drs H Wahyudin, M.AP melalui Sekretaris Dinas Pendidikan, Drs Abdul Latif saat Peringatan Hari Puspa dan Satwa Nasional di SMA Negeri 1 Simpang Empat belum lama tadi.
Terkait Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, tambah Abdul Latif, hendaknya juga jadi momentum bagi kita semua agar lebih meningkatkan kepedulian, perlindungan, dan pelestarian terhadap Puspa dan Satwa Nasional. Puspa dan Satwa merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang menjadi modal penting dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, serta menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, konservasi keanekaragaman hayati perlu terus dilakukan demi kelangsungan program pembangunan yang berkelanjutan di berbagai sektor, seperti Kehutanan, Pertanian, Perikanan, Kesehatan, Ilmu Pengetahuan, Industry, Kepariwisataan dan lain sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Simpang Empat, M Condro Kasianto,M.Pd menambahkan, pihaknya juga telah berusaha semaksimal mungkin agar sekolahnya berhasil meraih prestasi di Tingkat Nasional.
"Kami terus berupaya untuk menjadikan SMAN 1 Simpang Empat meraih prestasi di Tingkat Nasional, yaitu melalui Sekolah Adiwiyata Mandiri," kata Condro Kasianto dalam acara tersebut.
Upaya meraih prestasi, tambahnya, sudah dilakukan pihak sekolah selama satu tahun dengan cara memenuhi berbagai syarat dan ketentuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
Dan sebelumnya SMA Negeri 1 Simpang Empat, tepatnya di bulan Desember 2014 juga sempat meraih prestasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
Sekolah Adiwiyata, katanya, adalah sekolah yang dapat menciptakan kondisi yang baik sebagai tempat belajar dan menyadarkan warga sekolahnya akan pentingnya pelestarian lingkungan. Peringatan Hari Cinta Puspa dianggap sebagai bentuk kepedulian seluruh warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan dan hewan yang merupakan bagian dari upaya pihak sekolah dalam meraih prestasi Adiwiyata Mandiri tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sekolah pada pelestarian lingkungan dan satwa serta upaya pihak sekolah yang menjalankan amanah sebagai Sekolah Adiwiyata," ujarnya.
Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, jelas Condro, semestinya tidak hanya diperingati secara seremonial saja, namun lebih dari itu, melalui kegiatan ini pula pihak sekolah bisa menanamkan nilai-nilai luhur dalam setiap siswa dan siswi untuk terus menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari kelangsungan hidup bagi kita semua. Nilai-nilai luhur yang ditanamkan sekolah tersebut membuahkan kreatifitas bagi siswa dan siswi SMAN 1 Simpang Empat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan membangun Rumah Anggrek, Menanam Pohon, serta melepas Satwa Nasional.
"Pada Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini, para siswa dan siswi telah membangun Rumah Anggrek. Yang mana rumah anggrek tersebut terdapat berbagai jenis tanaman anggrek yang nantinya akan dilestarikan disekolah. Selain itu juga telah dilepasnya Satwa Nasional berupa burung Merpati dan Kutilang," katanya.
Condro juga mengatakan, keberhasilan SMAN 1 dalam meraih prestasi Sekolah Adiwiyata Nasional dan Menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, seperti Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Pendidikan, termasuk juga dari pihak Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Komite Sekolah, Guru dan Siswa serta pihak perusahaan yang telah membantu berbagai sarana dan prasarana.(MN/hum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.