Diduga Akibat Minyak Sawit, Buruh Pembersih Atap Jatuh - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Selasa, 29 November 2016

    Diduga Akibat Minyak Sawit, Buruh Pembersih Atap Jatuh

    Kotabaru -
    Diduga licin karena bekas minyak sawit, Hakim (18 tahun), buruh pembersih atap di pabrik kelapa sawit Bukit Kapur Mild (BKPM) di Desa Bangkalaan Melayu Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru jatuh menimpa lantai beton, Senin (28/11/16).

    Hakim yang jatuh dari jarak sekitar 3 meter dan hampir pingsan itu kemudian dibawa ke klinik Perkebunan Sungai Cantung untuk pertolongan pertama dengan menggunakan mobil kijang Inova milik Organda selaku KTU di pabrik kelapa sawit tersebut.

    Untuk penanganan lebih lanjut Hakim di bawa ke Klinik Medika Batulicin untuk dilakukan rontgen dengan hasil tidak ada tulang yang patah, namun memar pada paha sebelah kiri sehingga belum bisa berjalan seperti biasanya.

    Hakim yang sudah bekerja sejak 15 hari yang lalu dengan status buruh harian borongan (BHB) dengan gajih Rp.1,5 juta perbulan itu kini terbaring lemah dirumahnya, dan belum bisa bekerja seperti biasa.

    Berkenaan dengan hal ini, Johansyah Kepala Desa Bangkalaan Melayu berharap kepala pihak perusahaan agar tidak semata mata mengambil keuntungan dari tenaga buruh, tetapi yang sangat penting adalah nasib dan keselamatan pekerjanya. Seperti hal jatuhnya Hakim dan sekarang masih terbaring lemah, jangan sampai pihak perusahaan tidak peduli lagi karena jelas dia perlu waktu untuk sehat kembali.

    Pihak perusahaan BKPM melalui sambungan seluler, Selasa (29/11/16) menjelaskan, Hakim bukan bagian dari karyawan mereka, tapi adalah pekerja dari bagian kontraktor.

    "Dia (Hakim) adalah pekerja dari kontraktor dan punya pengawas sendiri, bukan bagian dari karyawan kami. Tapi kami tetap membantu pengobatan dengan membawa korban ke Medika Klinik," sebut Handoko mewakili Manager BPKM, Amrullah. (Han/Mustafa)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda