Bersama Unlam Banjarmasin, Minamas Plantation Luncurkan Program Desa Mandiri Cegah Api - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Senin, 07 November 2016

    Bersama Unlam Banjarmasin, Minamas Plantation Luncurkan Program Desa Mandiri Cegah Api

    Kotabaru, 3 November 2016 – Program kerjasama antara Minamas Plantation dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sudah berhasil mencapai target zero burning di tujuh desa yang mempunyai paling banyak hotspot pada tahun 2015.

    Program yang dinamakan "Desa Mandiri Cegah Api" itu dilaksanakan selama 6 bulan di desa-desa sekitar areal operasi beberapa anak usaha Minamas Plantation di Kabupaten Kotabaru-Kalimantan Selatan yaitu PT Langgeng Muaramakmur (PT LMR), PT Laguna Mandiri (PT LMI), dan PT Bersama Sejahtera Sakti (PT BSS).
    Tujuh desa tersebut adalah; Desa Bepara, Desa Harapan Baru, Desa Binturung, Desa Lintang Jaya, Desa Wonorejo, Desa Bekambit dan Desa Sejakah.

    Pada tahun 2015, ketujuh desa tersebut mencatatkan jumlah keseluruhan hotspot dan kebakaran tertinggi sebanyak 36 titik kebakaran.

    Pada tahun ini, setelah enam bulan program Desa Mandiri Cegah Api dilaksanakan (mulai Juni hingga November), jumlah hotspot dan kebakaran di ketujuh desa menurun hingga mencapai NOL titik kebakaran, selain adanya perubahan perilaku di masyarakat terhadap bahaya kebakaran juga dibantu dengan musim hujan yang lebih panjang.

    Tujuan utama program pencegahan kebakaran berbasis desa ini adalah untuk melindungi dan melestarikan lingkungan, khususnya di desa-desa yang berdekatan dengan wilayah operasional dan di sekitar konsesi perusahaan.

    "Pencegahan kebakaran lahan berbasis Desa ini adalah peran nyata perusahaan, dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran lahan melalui peningkatan kapasitas swadaya masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit Perusahaan dalam pencegahan kebakaran melalui tata kelola lahan. Kami berharap program kerjasama ini akan memberikan solusi jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan dengan memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap penanganan isu bencana asap," ujar Presiden Direktur Minamas Plantation, Haryanto Tedjawidjaja.

    Di antara kunci utama kesuksesan program kerjasama pencegahan kebakaran ini adalah karena program ini dilaksanakan dengan pendekatan dan penerapan melalui pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan desa yang difasilitasi oleh tenaga pendamping, serta merubah perilaku masyarakat untuk membuka perkebunan dengan tidak membakar dan membuat solusi melalui penerapan pupuk organik/sistem komposting dari semak-semak yang dibuka. Cara ini sangat efektif terlaksananya pencegahan kebakaran lahan di desa.

    Pelatihan dengan melibatkan masyarakat setempat dalam menjalankan pertanian berkelanjutan dengan kebijakan zero burning dilakukan oleh ULM. Melalui program ini, ULM berbagi pengetahuan dan keahlian yang memanfaatkan sumber daya pelatih dan pendidiknya dalam menemukan solusi tuntas perihal bencana asap bagi masyarakat setempat.

    Para peneliti dan ilmuwan bersama dengan tenaga pendamping dari ULM melakukan kegiatan pendampingan dan hidup di tengah-tengah masyarakat, mengidentifikasi faktor-faktor sosial ekonomi yang memaksa mereka melakukan pembakaran lahan setiap tahunnya. Dengan cara ini, para pendamping bisa mengevaluasi pendekatan yang paling tepat untuk diterapkan di wilayah bersangkutan.

    Program pelatihan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang khusus untuk:
    • Memberdayakan petani lokal dan meningkatkan pemahaman petani dalam mencegah kebakaran di lahan-lahan pertanian dan praktek pertanian berkelanjutan untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat di tingkat lokal;
    • Meningkatkan jumlah petani dan masyarakat dalam menjalankan kegiatan pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan;
    • Menghilangkan kegiatan membakar dengan cara membuat kerajinan, komposting dan konsep sistem pertanian terpadu;
    • Berbagi pengalaman profesional dan pendekatan dalam mengembangkan metode dan teknologi yang tepat.
    • Membangun struktur kelompok organisasi masyarakat yang kuat agar masalah-masalah kebakaran dapat dirumuskan bersama-sama di masyarakat.

    - Tentang pola kerjasama
    Implementasi pencegahan kebakaran berbasis desa ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas swadaya masyarakat dalam pencegahan kebakaran melalui tata kelola lahan dan pengaktifan kelompok sehingga pada akhirnya terwujud desa-desa mandiri cegah api di sekitar perkebunan kelapa sawit PT. Langgeng Muaramakmur, PT Laguna Mandiri dan PT Bersama Sejahtera Sakti. Untuk itu PT. Langgeng Muaramakmur, PT Laguna Mandiri dan PT Bersama Sejahtera Sakti. menggandeng Lembaga Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat. Kegiatan ini berjalan selama 6 bulan terhitung sejak bulan Juni 2016 sampai dengan November 2016.

    - Tentang PT Langgeng Muaramakmur
    PT. Langgeng Muaramakmur adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi sejak tahun 1999, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan empat kebun yaitu Bebunga, Sungai Cengal, Lanting, Bakau dan satu pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu pabrik Bebunga. PT Langgeng Muaramakmur memiliki lahan seluas 17.526,45 hektar dan sekitar 77% telah ditanami dengan kelapa sawit.

    - Tentang PT Laguna Mandiri
    PT. Laguna Mandiri adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi sejak tahun 2001, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan empat kebun yaitu Rantau, Matalok, Sekayu, Betung dan satu pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu pabrik Rantau. PT Laguna Mandiri memiliki lahan seluas 15.300,04 hektar dan sekitar 84% telah ditanami dengan kelapa sawit.

    - Tentang PT. Bersama Sejahtera Sakti
    PT. Bersama Sejahtera Sakti adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi sejak tahun 2002, dan terletak di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru, Kalimatan Selatan. PT. Bersama Sejahtera Sakti memiliki lahan seluas 13.925 ha, dengan empat kebun yaitu Gunung Aru, Gunung Kemasan, Laut Timur, Pantai Timur dan satu pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu pabrik Gunung Aru, dengan kapasitas 40 ton/jam. PT Bersama Sejahtera Sakti memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar dengan melaksanakan program kepedulian sosial yang di landaskan pada empat pilar: pendidikan, pengembangan masyarakat, pelestarian lingkungan serta kepemudaan dan olahraga. (Rel)





















    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda