Dasar hukum Lomba Desa ini berdasarkan Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan. Kegiatan ini diperlukan oleh Negara dengan bertujuan untuk mengetahui efektivitas tingkat perkembangan, kemajuan, kemandirian, keberlanjutan perkembangan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk juga daya saing desa melalui perkembangan Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan Kelembagaan BPMPD Kotabaru, Ahmad Azhar'i saat mengunjungi Desa Sungai Kupang dalam rangka Lomba Desa Tingkat Kabupaten Kotabaru, Senin (07/11/16).
Dikatakannya, untuk mendapatkan hasil yang efektip dibutuhkan satu instrumen yang dinamakan Instrumen Pemantauan dalam bentuk pertanyaan. Ada 52 pertanyaan terkait Pemerintahan Desa, Kewilayahan dan Kemasyarakatan.
Camat Kelumpang Hulu Agus Sumantri,S.Sos, mengatakan dan berharap kepada Pemerintah, kiranya setiap desa yang ditunjuk sebagai peserta Lomba Desa agar diberi tahu minimal 6 bulan sebelum dilombakan, sehingga desa dapat menyiapkan kreteria yang sebenarnya,
Sehingga desa benar-benar siap dan kamipun melakukan pembinaan terhadap desa tersebut.
Sementara Kepala Desa Sungai Kupang, Sabrun Noor Patria,S.Sos sangat berterima kasih dan sangat bangga, karena diberi kepercayaan dalam mengikuti lomba desa oleh Pemda setempat, terlebih lagi hal itu untuk menguatkan tali silaturrahmi.
"Kami mohon diberikan arahan, masukan, saran, bimbingan dan petunjuk, sehingga kedepannya desa kami akan semakin maju dan berkembang," ujarnya.
Sabrun berharap, kedepan Desa Sungai Kupang nantinya menjadi desa yang mempunyai klasifikasi desa yang Swasembada, yaitu desa yang makmur dan masyarakatnya juga sejahtera.
Selain Camat Kelumpang Hulu Agus Sumantri,S.Sos, dalam acara yang digelar di Kantor Desa Sungai Kupang itu hadir pula Kapolsek Kelumpang Hulu IPTU.Wahyu P, Danramil 1004 Kelumpang Hulu di wakili Babinsa Serda Sapril, Tokoh Masyarakat, TP PKK Kecamatan dan PKK Desa Sungai Kupang, serta tamu undangan lainnya. (Mustafa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.