Tanah Bumbu Masuk Perencanaan Waterfront City‬ - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 09 November 2016

    Tanah Bumbu Masuk Perencanaan Waterfront City‬

    Tanah Bumbu -
    Beberapa wilayah Kabupaten Tanah Bumbu yang sudah memiliki kawasan pertumbuhan strategis di tepian sungai maupun pantai, kini sudah masuk dalam perencanaan penataan kawasan lingkungan pantai dan sungai perkotaan (Waterfront City).‬

    ‪Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tanbu, Roy Rizali Anwar,MT mengatakan, ada beberapa sungai dan pantai dari 3 Kecamatan yang menjadi cikal bakal program Waterfront City kedepan. Diantaranya adalah Sungai Batulicin, Sungai Satui, Sungai Pagatan serta Pantai Pagatan.‬

    Alasannya, sungai dan pantai yang dimilki Kabupaten Tanah Bumbu merupakan suatu aset yang luar biasa untuk dijadikan suatu daya tarik bagi perkotaan.

    Dikatakannya, bercermin dari beberapa daerah lain yang sudah memiliki aset tersebut, telah dijadikan suatu sektor yang sangat menjanjikan hingga menjadi sebuah daya tarik bagi pengunjung luar ataupun masyarakat di sekitarnya.‬

    ‪Roy memaparkan, saat ini sudah  dilaksanakan penyusunan sebuah Masterplant Waterfront City tersebut,  dengan cara menentukan titik-titik yang akan dijadikan ruang lingkup kajian.‬

    "Kita tentukan ruang lingkup maupun desainnya, namun untuk file Projeknya akan dimulai di seputaran kawasan Sungai Kecamatan Simpang Empat dan kawasan Sungai   Kecamatan Batulicin," sebut Roy saat melakukan Ekspose Perencanaan Waterfront City di Ruang Rapat DPU Tanbu, Selasa (08/11/16)‬.

    Dia menambahkan, tak hanya itu,   DPU Tanbu juga memprogramkan kawasan pantai di sekitar Kecamatan Simpang Empat, mengingat kawasan pantai tersebut kondisinya jauh berbeda dengan
    Pantai Pagatan.‬

    "Meskipun penanganan di Pantai Simpang Empat termasuk sulit, akibat banyaknya kawasan kumuh di situ. Namun penanganannya akan di tunjang oleh sebuah program baru, yakni program penataan kawasan kumuh disekitar pantai maupun sungai sebelum tersusunnya Detail Enginering Desain (DED) tersebut," ungkapnya.‬

    Lanjutnya, setelah tersusunnya DED dapat dijadikan sebuah dasar upaya  untuk memanfaatkan potensi-potensi pendanaan dari luar,  salahsatunya adalah dana yang bersumber dari APBN.‬

    ‪"Seperti yang kita lihat di beberapa tempat yang sudah berhasil  membangun penataan kawasan sungai dan pantainya, itu telah menggunakan dana APBN dan bukan menggunakan dana APBD," imbuhnya.‬

    Diakuinya, penataan itu memakan waktu yang relatif lama namun mulai sekarang harus dilakukan.  Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tumbuhnya bangunan baru dari masyarakat disekitar sepadan sungai dan pantai hingga tidak  menimbulkan masalah kedepannya.‬

    ‪"Dalam jangka waktu tertentu kita akan berusaha melakukan langkah sosialisasi kepada masyarakat terkait sepadan sungai dan pantai yang akan di bebaskan. Tentunya kita harus banyak belajar dengan Banjarmasin terkait penataan sungainya maupun Kota Makassar terkait penataan Pantainya," tutupnya.

    ‪Sementara itu, Expose dihadiri beberapa SKPD terkait serta sejumlah Camat yang turut berperan dalam perencanaan dikawasan setempat. (MN/hum)‬










    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda