Desa Gedambaan Pilot Project Budidaya Udang Windu Organik - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 19 Februari 2020

    Desa Gedambaan Pilot Project Budidaya Udang Windu Organik

    Kotabaru -
    Saat berhadir pada kegiatan pelatihan tekhnik pembudidayaan udang windu di Desa Gedambaan, Rabu (19/02/20), Kepala Dinas Perikanan Kotabaru Drs. H. Zainal Arifin MM menyebut, Desa Gedambaan merupakan Pilot Project penerapan tekhnik secara organik.

    Dalam kegiatan tersebut, Kadis Perikanan H. Zainal Arifin MM yang di dampingi langsung DR. Suhaili dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, sebagai narasumber dalam pertemuan hari ini.

    Diterangkannya, untuk mencapai hasil panen yang baik dengan hasil produksi memuaskan, pemberian pakan merupakan yang utama bagi pembudidayaan udang windu selain tambak itu sendiri.

    "Untuk mendorong kemajuan petambak udang, Pemerintah Daerah Kotabaru berharap dari 6000 hektar lokasi tambak yang ada di Kotabaru, dengan keperluan bibit 120 juta ekor, 60 persen saja yang dapat kita kelola sudah dapat  menambah tumbuhkan aset pendapatan daerah," ucap Kadis.

    Maka lanjutnya, Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perikanan telah bekerjasama dengan kantor perwakilan Bank Indonesia Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan akan memulai hal ini dari tambak Desa Gedambaan.

    "Pakan ini kita olah dengan campuran bahan -bahan alami, seperti kepala udang, ikan, dari bahan Hewani, bungkil kelapa, jagung, bahan Nabati dan banyak lagi yang selanjutnya diolah menjadi tepung. Semua bahan yang menjadi tepung ini juga diberi campuran M 11, untuk selanjutnya proses penggilingan menjadi pelet," ungkap Kadis.

    Tujuannya sendiri sambungnya, untuk meningkatkan kapasitas petani tambak udang dan produktivitas udang lewat pengelolaan tambak berkelanjutan, juga dapat menghasilkan pakan yang ramah lingkungan.

    Syaripuddin sebagai petani tambak udang saat dimintai keterangan memaparkan, kegiatan ini agar petani tambak udang dapat menggunakan pakan organik yang notabene ramah lingkungan. Sementara ini untuk lahan tambak kami masih menyediakan 2 lokasi dengan ukuran 50×60 meter.

    Lebih lanjut dikatakannya, diadakannya pelatihan pengolahan pakan ini tentunya bersamaan dengan pembudidayaan udang yang nantinya akan menjadi central pusat pembudidayaan udang khususnya udang Windu.

    "Target kami, di akhir program ini ada perkembangan produksi dengan pendekatan ramah lingkungan. Para petambak bisa mengatasi penyakit udang dengan cara ramah lingkungan, dan lokasinya pun bisa menjadi wisata baru," kata Syaripuddin.

    Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas perikanan, kantor perwakilan Bank Indonesia Kal-Sel, serta para petani tambak dari tiga Kecamatan, yaitu petambak Pulau Laut Sigam, Pulau Laut Timur, dan Pulau Laut Utara. (Oge)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda