Sambut IKN, Tanbu Benahi Pengelolaan Objek Pariwisata - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 16 Maret 2022

    Sambut IKN, Tanbu Benahi Pengelolaan Objek Pariwisata

    Kabupaten Tanah Bumbu secara geografis berada di tenggara pulau Kalimantan, yang juga menjadi pintu gerbangnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, karena Tanah Bumbu bertetangga dengan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Seperti halnya Jakarta dengan Tanggerang, maka Tanah Bumbu adalah Tanggerangnya.

    Hal ini dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Tanah Bumbu, Hj. Mariani, saat melakukan kunjungan kerja untuk belajar pengelolaan sektor pariwisata ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Rabu (16/03/22).

    "Dengan semangat itulah, maka Kabupaten Tanah Bumbu mempersiapkan diri menyambut IKN dengan harapan daerah kita bisa menjadi tempat tujuan wisata bagi warga IKN," ungkapnya.

    Diungkap Mariani, dipilihnya Banyuwangi menjadi tujuan kunjungan kerja,  karena Banyuwangi merupakan daerah yang berhasil mengelola sektor pariwisata. Dimana semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya terfokus pada Pariwisata.

    “Hal itulah yang menjadi perhatian Pemkab Tanbu untuk belajar dan menggali informasi bagaimana pengelolaan pariwisata di Banyuwangi,” ucapnya.

    Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi M. Bramuda Yanuarto mengatakan,  pengelolaan pariwisata perlu adanya kerjasama semua pihak. Misalnya saja Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintasnya. Keberadaan Dishub penting dalam berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan festival pariwisata yang berkaitan dengan penggunaan jalan.

    “Satu Festival melibatkan semua SKPD. Apakah itu Dinas PUPR, Dishub, DLH, Dinas Pariwisata dan lainnya. Semua harus saling membantu dan siap terlibat di dalamnya,” sebutnya.

    Berkaitan dengan destinasi wisata, jika ada desa yang memiliki potensi wisata maka Pemkab Banyuwangi akan datang ke desa tersebut untuk mendorong dan memberikan masukan kepada mereka bagaimana sebuah destinasi wisata terbentuk.

    Dari mulai membentuk Pokdarwis hingga masyarakat mengerti pariwisata. Karena destinasi wisata tidak boleh merugikan masyarakat, tapi wajib menguntungkan masyarakat. Pariwisata tidak boleh pula merusak alam, itu yang dilakukan di Banyuwangi. (Rel)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda