Seperti Anak Sendiri, Zairullah Teteskan Airmata Mendengar Curahan Hati Yatim Piatu - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Sabtu, 12 Maret 2022

    Seperti Anak Sendiri, Zairullah Teteskan Airmata Mendengar Curahan Hati Yatim Piatu

    Tanah Bumbu -
    Bertempat di Gedung Mahligai Bersujud Kapet Sarigadung, Rapat Pimpinan Nasional 2 Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak - Panti Sosial Asuhan Anak (LKSA-PSAA) se Indonesia digelar, Sabtu (12/03/22).

    Dalam acara tersebut, mewakili ribuan anak yatim piatu, siswi Aliyah Kelas 2 Nanda Syafaatussalamah yang berasal dari pelosok Kabupaten Kotabaru mengungkapkan kecintaan terhadap sosok Zairullah Azhar, Sang Abah Yatim Piatu.

    Inilah ungkapannya.
    Saat Nanda harus membicarakan tentang sosok abah, Nanda tak pernah tahu apa yang harus Nanda katakan tentangnya. Meski Nanda mengenal sosok Abah Nanda, namun Nanda tidak pernah tahu bagaimana rasanya disayang olehnya, karena dirinya telah pergi meninggalkan Nanda saat dalam rahim ibu.

    Ananda hanya tahu bahwa seorang anak pasti memiliki ayah, tapi Ananda tidak pernah tahu bagaimana rasanya hidup bersamanya.
    Ananda tak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya dilimpahi kasih sayang yang tulus darinya. 

    Bagi Nanda, seorang abah itu absurd. Nanda tak pernah merindukan kehadirannya dalam kehidupan Nanda,  tetapi Nanda juga tak pernah membencinya.
    Ananda tak tak pernah bisa membayangkan bagaimana kedekatan seorang anak perempuan dengan Abahnya. 

    Bagi Nanda abah itu tak pernah ada, bukan karena Nanda hanya ingin mengingkari fitrah kehidupan, tapi karena memang kenyataannya tak pernah ada sosok ayah dalam hidup Nanda. 

    Ananda tak pernah memiliki sosok dia yang selalu menguatkan Nanda di saat rapuh, tak pernah merasakan kehadirannya dalam keseharian, tak pernah mencicipi manisnya nafkah yang ia berikan, tak pernah tahu bagaimana caranya mencurahkan isi hati disaat sedih.

    Ananda tak pernah merasakan bagaimana nikmatnya bermanja-manja atau bercengkerama bersama sosok yang katanya selalu kuat menahan beban apapun demi anak-anak mereka yang cintai, karena mungkin Tuhan tak pernah menginginkan hal itu.

    Maka dari itu, Nanda bisa mengatakan dengan sadar bahwa Nanda tidak pernah merindukannya sama sekali, tapi juga tidak membencinya. Ananda tidak pernah bisa merindukan atau membenci seseorang yang tak pernah meninggalkan kenangan apapun dalam kehidupan Nanda, sekalipun dia adalah Abah Ananda.

    Ananda tak pernah bisa bercerita banyak tentang sosok yang katanya selalu dibanggakan oleh anak-anak mereka, namun hanya bisa meneteskan air mata kalau teringat akan dirinya. 

    Sekarang telah hadir sosok seorang pahlawan di kehidupan Ananda yang juga sebagai Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu Abah kami Zairullah Azhar.

    Terima kasih Abah telah hadir dalam kehidupan Ananda. Berkat Abah Ananda dapat merasakan rasa kasih sayang dari sosok seorang Abah yang yang tak pernah Nanda miliki selama ini.
     

    Abah, namamu yang sekarang menjadi motivasi kami untuk kembali bangkit dan bersyukur atas kesempatan yang luar biasa ini. Abah yang selalu kami banggakan ketika harus melepas rindu dengan orang tua kami yang telah tiada. Abah adalah yang sekarang menjadi perbincangan ketika berkumpul dengan saudara-saudara satu perjuangan. Kami bangga mempunyai Abah, kami bangga punya yang terbaik.

    Abah kami, Abah kita semua yang kita sayangi karena Allah. Semoga tercurah senantiasa keberkahan hidup dunia akhirat, disehatkan jiwa raga, dilapangkan dan dilancarkan segala urusan Abah.

    Segala dia terbaik untuk Abah tercurah senantiasa dari kami anak anakmu, yang selama ini mendapat perhatian Abah dan Bunda.

    Abah, mohon doa agar kami semua anak anak yatim piatu asuhan Abah di Istana Anak Yatim Darul Azhar berhasil berjuang menuntut ilmu, dan senantiasa diberi keberkahan, dimudahkan serta istiqomah menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

    Mendengar apa yang disampaikan dan ungkapan pilu dari perwakilan anak yatim piatu ini, Zairullah Azhar sangat terharu dan hanya bisa meneteskan airmata, seolah turut merasakan pilunya hati seorang anak yang tak punya orang tuanya.  (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda