Warga Keluhkan Polusi,Aparatur Desa Diduga Terima Uang Debu - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Jumat, 14 November 2014

    Warga Keluhkan Polusi,Aparatur Desa Diduga Terima Uang Debu

    Bidik Kalsel -
    Adanya aktivitas angkutan batubara oleh PT Binuang Jaya Mulia di jalan eks PT Sumpol Timber dikeluhkan warga.

    Ramainya aktivitas angkutan mobil batubara oleh perusahaan PT Binuang Mulia Jaya di jalan eks PT Sumpol Timber dikeluhkan warga trans Satui Timur Kecamatan Satui Tanah Bumbu, Kamis (13/11/14).

    Aktivitas angkutan batubara yang berlangsung dari siang hingga malam hari tersebut dikeluhkan, karena menimbulkan polusi debu cukup tebal yang mengganggu aktivitas warga sehari hari, dan bahkan bisa membahayakan para pengguna jalan.

    Menurut keterangan warga sekitar, jalan tersebut dikelola oleh PT.Binuang Jaya Mulia (BJM) yang digunakan untuk pengangkutan batubara kurang lebih selama 8 tahun. Selama kegiatan aktifitas pengangkutan batubara, pihak perusahaan tidak pernah ada perhatian maupun sosialisasi masalah uang debu maupun uang kesehatan.
    Warga masyarakat sudah beberapa kali melaporkan serta menyampaikan kepada pihak Pemerintah Desa Satui Timur, namun sampai saat ini tidak ditanggapi dan hanya berupa janji yang diberikan kepada warga.

    "Bantuan paling hanya berupa penyiraman jalan dengan Mobil Water Tank kecil, itu pun cuma pada siang hari saja," ucap salah satu warga.

    Ditambahkannya, "kami sebagai warga masyarakat sangat tersiksa, bahkan makan nasi saja terasa bercampur.Selain itu, tidur saja kami harus mengunakan masker atau kain penutup," tambahnya.

    Masih menurut para warga, pengakuan perusahaan yang mengelola jalan tersebut mengatakan, bahwa pihaknya sudah membayar Royality ke Perintah Desa Satui Timur, namun warga sendiri tidak pernah mengetahui adanya kesepakatan antara pihak perusahaan selaku pengelola dengan pemerintah Desa.
    Mungkin karena merasa telah membayar kewajibannya, maka para sopir pengangkut batubara semaunya saja mengendarai mobilnya dengan kencang, karena saat ditegur oleh warga mereka malah mengintimidasi dan membentak warga yang mengingatkannya.

    "jangan terlalu kencang membawa mobil trontonnya mas, karena debunya masuk juga banyak warga lain yang melintas," tegur warga saat itu,tapi tetap tak diacuhkan dan tak dianggap.

    Diduga Pemerintah Desa menerima uang Royality dari pihak pengelola jalan,sehingga masyarakat menilai adanya penyalah gunaan jabatan dan wewenang yang dilakukan Kepala Desa Satui Timur.
    Sementara para aparatur desa saat ditemui oleh media ini untuk dikonfirmasi, tak satu pun yang bersedia dan mau menemui.
    Hal ini sangat disayangkan, karena Pemerintah Daerah umumnya. Dan pemerintah desa khususnya seolah membiarkan dan tutup mata dan seolah tak tahu menahu keadaan warga dipelosok.Padahal setiap warga Negara punya hak untuk kehidupan yang sehat,aman, nyaman dan tenteram.(Edy S)








    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda