Tanah Bumbu -
Ditandai dengan penekanan tombol sirene, realisasi pembangunan Jembatan Penghubung antara Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut, yang merupakan dambaan sejak lama oleh warga Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru mulai dilaksanakan pengerjaannya, Rabu (08/07/15).
Disampaikan oleh Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming dalam acara Ground Breaking (penghamparan tanah) Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut, yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan bersama jajarannya, DPRD Propinsi, Kapolda, Danrem dan Danlanud Kalsel, DPRD Tanbu, Sekdakab dan jajaran SKPD Tanbu, Staf Ahli dan Asissten Bupati serta para pengusaha dan undangan lainnya mengatakan, dengan terwujudnya jembatan penghubung tersebut kiranya dapat mendongkrak perekonomian dan membawa kemajuan bagi warga 2 Kabupaten.
"Kita jangan melihat besarnya biaya untuk membangun jembatan, namun kita mesti berpikir, betapa besarnya manfaat dan dampak positif pertumbuhan pembangunan yang turut berkembang dengan adanya jembatan itu," tegas bupati.
Setidaknya jembatan tersebut, tambah bupati, nantinya dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Inipun jadi peluang besar bagi Pemerintah Daerah untuk terus membangun dan mengembangkan postensi wisata lain, sehingga berdampak postif terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat di daerah.
"Usaha perhotelan bisa jadi turut meningkat. Termasuk usaha industri nantinya bisa lebih berkembang, seiring mudahnya sarana transportasi jalan dan jembatan serta obyek wisata yang akan terbangun," katanya.
Pada kesempatan itu, Rudy Resnawan, mengatakan, dengan dimulainya 'Ground Breaking' (penghamparan tanah), jalan menuju lokasi rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut Kotabaru di wilayah Batulicin, adalah pertanda impian masyarakat untuk memiliki sarana jembatan tersebut akan segera terwujud.
"Jajaran Pemerintah, baik di Pusat maupun Daerah saat ini sudah sama-sama berkomitmen untuk dapat segera merealisaikan pembangunan jembatan tersebut," terangnya.
Masih menurut Rudi, dengan biaya pembangunan jembatan mencapai Rp.3,6 triliun, jembatan sepanjang 6, 475 KM tersebut jauh lebih panjang dari Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang hanya mencapai sekitar 5, 438 KM.
"Jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, dan dipastikan pembangunannya selesai pada Tahun 2019," kata Rudy Resnawan.
Sementara untuk pelaksanaan pembangunan Jembatan Pendekat, dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan No Tgl Kontrak 602.1/134/BM.1718.AJ/2015.Tgl 27 Mei 2015. Sedangkan waktu pelaksanaannya selama 210 hari dengan masa pemeliharaan 360 hari, dan nilai kontraknya sebesar Rp 43.577.192.781,00.(MN/hum).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.