Hormati Sejarah, Kades Bangkalaan Melayu Bakal Rehab Makam Leluhur - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Rabu, 13 Juli 2016

    Hormati Sejarah, Kades Bangkalaan Melayu Bakal Rehab Makam Leluhur

    Kotabaru -
    Bersama stafnya, Ardaini, Kades Bangkalaan Melayu Johansyah bersilaturrahmi ke Gusti Gafur, Kades pertama Desa Bangkalaan Melayu Periode 1977 sampai 1981 yang kini menetap di Jalan Brangas KM 2,5 RT 07/03 Desa Baharu Utara Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru, Rabu (13/07/16).

    Dikesempatan itu, selain memberikan nasehat kepada Ardaini dan Johansyah sebagai Kades Baru dan juga keduanya masih termasuk kerabat, Gusti Gafur bercerita bahwa Desa Bangkalaan Melayu termasuk Desa Tua dan menyimpan sejarah, karena dahulunya dipimpin oleh seorang Raja yang kini bermakam dan dikenal dengan Makam Raja Agung.

    Selain bercerita sejarah Raja Agung, Gusti Gafur juga menceritakan asal usul adanya Meriam yang kini berada didepan Kantor Bupati Kotabaru.

    "Dengan alasan keamanan dan supaya lebih bermanfa'at dalam nilai sejarah, pada Tahun 1979 lalu saya menyerahkan kepada Almarhum Gusti Syamsir Alam yang saat itu menjabat Bupati Kotabaru," ungkap Gusti Gafur sambil menunjukan foto sewaktu mengantar dua meriam tersebut ke Kotabaru 37 tahun silam.

    Sebagai penghormatan kepada pemimpin Desa Bangkalaan Melayu terdahulu, Johansyah berjanji akan melakukan rehap total terhadap bangunan Makam Raja Agung yang terletak di RT 02 dan Makam Ratu Intan yang terletak di RT 01 Desa Bangkalaan Melayu.

    "Dipenyusunan RPJMDes nanti akan saya masukan dan akan saya kawal di Musrenbang Desa dan Kecamatan. Saya sangat berharap Pemerintah Kabupaten Kotabaru bisa membantu terlaksananya rehap bangunan makam Raja Agung dan Ratu Intan ini," ungkapnya. (M12)

    2 komentar:

    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      BalasHapus
    2. Ammiin. . Semoga cepat mendapatkan bantuan dari pemerintah . . . .

      BalasHapus

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda