Muhlis, warga Dusun Tarusan Tengah Tanjung Kunyit keluhkan pemasangan paving di RT.02 Desa Tanjung Kunyit.
Dia mempertanyakan, kenapa pemasangan tersebut tidak memakai menggunakan pondasi, hanya memakai paku saja dan langsung di semen.
Menurut Muhlis, pengerjaan seperti itu dikuatirkan tidak kuat dan tahan lama.
"Seharusnya ada pondasi dulu jika ingin mengambil kekuatannya, kalau seperti ini kurang kuat untuk panjang 100 Meter," ungkapnya.
Jamlis, anggota ARUN Paralegal membenarkan apa yang dikatakan warga tersebut. Dari segi anggaran proyeknya dan dari segi volume juga dari dasarnya seperti ini. Sebenarnya tidak masalah jika tidak memakai pondasi karena sudah ada jalan. Yang menjadi masalah, kenapa harus pakai paku tidak pakai besi dan di tambahkan batu koral.
"Di plang proyek yang dilihat pembangunan bukan renovasi, seharusnya kita mengacu kepada pembangunannya dan skala prioritasnya. Seharusnya mencari jalan yang tidak ada betonisasinya karena sudah ada dan tinggal renovasi saja," ujar Jamlis.
Ini tambahnya, bukan hanya buang buang anggaran karena masih ada yang lebih di prioritaskan. Seharusnya cari jalan yang tidak ada betonisasinya atau paving, artinya jalan masih tanah itu yang seharusnya di bangun.
Kepala Desa Tanjung Kunyit, Sahabuddin mengungkapkan, untuk anggaran Jalan Paving yang ada di RT. 02 bernilai sekitar Rp. 89 juta. Untuk paving yang di gunakan di atas berkekuatan 150 K tidak sampai 200 K.
"Kita minta sertifikat mutunya, kita ada dasar karena Kepala Dinas juga harus mengetahuinya," ucap Sahabuddin.
Sementara sambungnya, untuk panjang 100 meter yang langsung di pondasi ke tanah itu ada 35 meter, karena itu langsung permintaan RT sebab yang paling parah disitu dan licin .
Juga, cor di atas pondasi yang sudah ada itu tidak masalah pula. Seharusnya paving itu 2,50 meter terlewati pondasi awal itu yang sulitnya, karena ada batu besar di bawahnya untuk segi kelayakan dan bertahan lama. (Lana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.