BP3KRI Pertanyakan Proyek Patung Ikan Todak dan Siring Laut - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah


    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 13,17 Juta Kali

    Kamis, 14 Agustus 2025

    BP3KRI Pertanyakan Proyek Patung Ikan Todak dan Siring Laut

    Kotabaru -
    Proyek pembangunan Patung Ikan Todak kembar dan dermaga wisata di Siring Laut, Kotabaru, kembali menuai sorotan tajam.

    Hasil pemantauan Badan Pengawasan Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (BP3K-RI) menemukan bahwa meski proyek ini menelan biaya fantastis hingga Rp. 18 miliar dari APBD Kotabaru, kondisinya di lapangan masih jauh dari selesai.

    Patung todak berwarna-warni yang digadang menjadi ikon baru wisata maritim itu masih dipenuhi perancah bambu, sementara dermaganya terlihat miring. BP3K-RI mempertanyakan alasan keterlambatan dan kualitas pengerjaan, mengingat dermaga ini akan menjadi titik tumpu wisatawan menikmati panorama laut.

    “Kenapa ini masih dikerjakan? Dan kenapa dermaganya sampai miring? Apakah kualitas pekerjaan tidak sesuai spesifikasi atau memang ada faktor lain? Ini harus dijelaskan ke masyarakat,” tegas Muslim Ma'in, perwakilan BP3K-RI saat memantau lokasi.

    Proyek yang dikerjakan oleh PT Sultana Anugrah ini juga mencakup pemindahan Patung Todak kembar ke ujung dermaga. Langkah tersebut disebut-sebut untuk mengatasi keluhan pengunjung yang sering terganggu cipratan air mancur dari mulut patung, yang membasahi lantai dermaga dan membuat area licin. 

    Namun, keputusan ini justru memicu pertanyaan: apakah pemindahan patung benar-benar solusi atau hanya “hiasan mahal” yang membebani APBD?

    Warga setempat berharap anggaran besar tersebut tidak hanya menghasilkan patung dan dermaga baru, tetapi juga benar-benar meningkatkan daya tarik wisata.

    “Kalau dermaga dibiarkan miring begini, malah bisa membahayakan pengunjung,” ujar salah satu warga.

    Sampai berita ini diturunkan, pihak Dinas terkait belum memberikan tanggapan resmi atas permasalahan kemiringan dermaga dan keterlambatan proyek. Sementara itu, sorotan publik kian tajam, menunggu apakah proyek miliaran rupiah ini akan berakhir menjadi kebanggaan daerah atau justru simbol pemborosan. (Lana)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda