Mengusung tema “Jurnalisme Modern: Membangun Narasi, Bukan Sensasi”, PWI Tanah Bumbu membuka Kemah Jurnalistik 2025.
Saat memulai membuka kegiatan ini, belasan Sekolah antusias mendaftar untuk mengikuti pelatihan yang akan digelar di Pantai Rindu Alam, Pagatan, Kusan Hilir.
"Sebanyak 14 Sekolah di Tanah Bumbu yang mendaftar," ungkap Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Tanah Bumbu, Puja Mandela.
Pendaftaran sambungnya, akan ditutup pada 15 Agustus 2025, dan peserta yang lolos seleksi akan kami umumkan.
"Kami akan melihat seberapa besar militansi peserta untuk ikut kegiatan ini. Sampai pagi ini pendaftarnya sudah lebih dari 75 peserta, termasuk pelajar," katanya, Rabu (13/08/25).
Pada kegiatan ini, PWI Tanah Bumbu hanya menyiapkan kuota 35 orang untuk kategori pelajar dan 15 peserta umum yang mencakup guru, wartawan, konten kreator, dan anggota komunitas kreatif.
Peserta yang lolos seleksi akan diumumkan di akun Instagram @pwi.tanbu dan melalui pemberitaan di media online. "Jadi, tunggu saja pengumumannya," kata alumni Sekolah Jurnalisme Indonesia angkatan 2024 itu.
Kemah Jurnalistik ini akan menghadirkan empat narasumber yakni Puja Mandela dengan materi "Jurnalisme Modern dan Menulis Kreatif", lalu Man Hidayat (Etika Jurnalistik di Era Klikbait), Sujud Mariono (Mencari dan Memproduksi Berita), dan Zulqarnain (Media Massa vs Media Copas).
Ketua PWI Tanah Bumbu, Slamet Riadi, bersyukur program organisasi yang dia pimpin menyedot antusiasme yang besar.
"Tentu kita sangat bersyukur, program yang digagas oleh para pengurus disambut antusias. Kami berkomitmen, kehadiran PWI Tanah Bumbu akan terus membawa manfaat untuk daerah," katanya.
Berikut 14 sekolah yang mendaftar pada Kemah Jurnalistik PWI Tanah Bumbu:
SMAN 1 Kusan Hilir
SMPN 2 Kusan Hilir
SMAN 1 Sungai Loban
SMKN 1 Sungai Loban
SMAN 1 Karang Bintang
SMPN 3 Karang Bintang
SMAN 1 Simpang Empat
SMKN 1 Simpang Empat
SMPN 2 Batulicin
SMPN 3 Batulicin
SMPN 8 Satap Mantewe
SMAN 1 Kuranji
SMAN 1 Angsana
MA Darul Azhar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.