Pelangsiran Marak,Aparat Tutup Mata. - BIDIK KALSEL

  • Membidik ke Segala Arah

    ©Bidik Kalsel

    Website Ini Telah Dilihat 12,97 Juta Kali

    Kamis, 07 Agustus 2014

    Pelangsiran Marak,Aparat Tutup Mata.

    Bidik Kalsel,
    Bukan pemandangan yang aneh bila banyaknya mobil pelangsir dan puluhan dirigen menghiasi areal SPBU, bahkan terkadang pelayanan untuk pengguna umum dianak tirikan.

    Salah satu SPBU yang saban hari dipenuhi oleh pelangsir BBM jenis Solar dan Premium di Kabupaten Kotabaru adalah SPBU yang terletak di kawasan Desa Sigam.

    Seorang pengendara motor, Hasan kepada media mengungkapkan rasa ingin tahunya," kenapa ya kok SPBU sini melayani solar dirigenan, padahal itu kan tidak boleh," ujarnya saat melihat sebuah mobil bak terbuka yang sedang memuat puluhan diregen solar, Minggu (03/08/14).

    Masih menurut Hasan, dirinya miris saat melihat petugas operator SPBU sedang mengisi solar ke dirigen tersebut, karena tak pelak lagi BBM bersubsidi akan dilarikan kedaerah tambang dan dijual dengan harga industri."Bukan hanya di SPBU Sigam saja, tapi ditiap SPBU di Kabupaten Kotabaru rata rata dipenuhi para pelangsir, dan biasanya mobil yang digunakan diduga sudah dimodifikasi kapasitasnya, "ungkapnya.

    Terkait maraknya penyimpangan BBM bersubsidi tersebut, Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan UKM Kotabaru, Drs.H.Ahmad Kusairin,MSi, mengatakan, sebagaimana diketahui terkait pengaturan dan sanksi tentang MIGAS ada di UU Nomor 20 Tahun 2000 tentang Migas, UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan dan UU Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perdagangan, serta Perpres Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen pengguna jenis bahan bakar tertentu.

    "Menurut penafsiran saya,yang dimaksud dengan pengecer yang diberikan BBM dari SPBU itu adalah kegiatan industri kecil yang dalam kegiatan usahanya menggunakan mesin,seperti mesin traktor pembajak sawah ,bukan untuk dialih pungsikan dan dijual lagi,"jelasnya, Selasa (05/08/14).

    Seorang petugas SPBU yang enggan disebut namanya mengungkapkan, terkait banyaknya pelangsiran di SPBU, bisa dibilang dilematis.Kebanyakan alasan yang mereka kemukakan adalah masalah perut, bukan mencari kekayaan, karena mereka hanya mendapatkan upah juga dari para pemilik mobil.

    "Kebanyakan mobil yang melangsir disini adalah milik oknum anggota, sopir cuma menerima upah saja," sebutnya.

    Sales Executive Retale IV PT Pertamina, Dambal mengatakan, "SPBU hanya boleh melayani kendaraan normal sesuai dengan kapasitas tangki.Kalau ada SBPU yang sudah menyalahi ketentuan penjualan, maka akan ditutup," tegasnya.

    Adanya dugaan keterlibatan oknum anggota yang membekingi pelangsiran, Kapolres Kotabaru AKBP Rizal Irawan,S.I.K,MH melalui Kasium IPDA Yulianto mengarahkan konfirmasi ke Kasubbag Humas, Tuti Sulistyowati,SH.

    Saat ditanyakan adanya dugaan mobil pribadi oknum anggota yang digunakan melangsir dan menimbun BBM bersubsidi, Tuti malah mengelak dan menyebut, "bukan kapasitas saya menjawab.Kamu tanyakan saja ke supirnya, kecuali kalau memang ada mobil pelangsir tertangkap dan diproses di Reskrim. Bila cuma katanya, hati-hati dan cek dulu,"pungkasnya.

    Baik pemilik SPBU, Dinas Perdagangan dan pihak Pertamina serta Aparat Hukum sepertinya sudah kewalahan oleh ulah para pelangsir, hingga terkesan melakukan pembiaran dan tutup mata. (Wan/MIZ)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Silakan berkomentar tapi jangan bernuansa SARA.

    Beranda